Menganalisa masalah kelistrikan motor memang terkadang gampang-gampang susah. Ada masalah pada lampu yang tak mau menyala atau redup, starter elektrik tak berfungsi baik dan lampu sein tak bekerja sempurna, langsung yang terpikir adalah masalah ada pada accu nya. Tak sedikit dari bikers yang harus membeli accu baru, tapi tak menyelesaikan masalah. Justru masalah yang sama tetap ada meski accu sudah diganti dengan yang baru.
Dalam menganalisa masalah kelistrikan motor, ada beberpa unsur yang harus diperhatikan selain accu.
Biasanya dalam Trouble Shooting untuk kelistrikan motor menggunakan skema duri ikan. Dimana accu adalah komponen pertama yang dilakukan pemeriksaan. Setelah accu pemeriksaan diarahkan ke Wiring atau pengkabelan, berlanjut ke Regulator, dan terakhir Generator.
Lakukan pengecekan accu dengan Multitester untuk mengetahui apakah voltase masih berada dalam kondisi normal. Jika jarum multitester menunjukan angka dibawah 7 volt, coba charge ulang accu tersebut. Kalau sudah dicharge dan dalam waktu yang singkat voltase kembali berkurang, perlu dicurigai adanya hubungan arus pendek.
Terkadang ada dibeberapa bagian kabel yang mulai getas atau rapuh, sehingga saat terjadi gesekan dengan bodi atau rangka, kulit kabel mudah terkelupas. Hal ini juga memicu permasalahan kelistrikan atau konslet.
Yang tak kalah penting mendapat pemeriksaan adalah kiprok atau dalam bahasa teknis nya disebut sebagai regulator rectifier. Saat kiprok bermasalah, terkadang analisa bengkel pun salah dan langsung menuju pada accu. Entah karena ingin mendapat keuntungan dari penjualan atau karena memang sang mekanik tak paham dalam mengatasi masalah kelistrikan.
Biasanya jika kiprok bermasalah, usia accu tak akan lama karena arus listrik dari spul yang seharusnya dialirkan ke accu untuk pengisian balik tertahan di kiprok. Jika itu terjadi, secara otomatis aki akan tekor.
Pengecekan bisa dilakukan dengan mengukur voltase yang dihasilkan kiprok dengan multitester. Jika voltasenya melebihi batas yang ditentukan, berarti kiproks memang bermasalah.
Saat melakukan pemeriksaan dengan multitester, gunakan pengukuran arus DC dan atur saklar meter pada posisi 50 volt. Lakukan pengukuran voltase kiprok dengan menempelkan jarum positif multitester dengan kabel positif accu. Sedangkan jarum negatif mulitester ditempelkan di bodi atau kutup negatif accu.
Cara mengukurnya, lepaskan kutup positif pada accu dan hidupkan mesin dengan kickstarter. Bersamaan dengan gas dibuka hingga putaran mesin ke 3000 rpm atau lebih, perhatikan jarum penunjuk multitester. Jika angka yang ditunjuk melebihi 14 volt, itu tandanya kiprok memang bermasalah.
Tapi yang perlu jadi catatan, pemeriksaan ini sesuaikan dengan buku manual. Karena setiap merek dan tipe motor biasanya memiliki batasan tersendiri.
Dalam menganalisa masalah kelistrikan motor, ada beberpa unsur yang harus diperhatikan selain accu.
Biasanya dalam Trouble Shooting untuk kelistrikan motor menggunakan skema duri ikan. Dimana accu adalah komponen pertama yang dilakukan pemeriksaan. Setelah accu pemeriksaan diarahkan ke Wiring atau pengkabelan, berlanjut ke Regulator, dan terakhir Generator.
Lakukan pengecekan accu dengan Multitester untuk mengetahui apakah voltase masih berada dalam kondisi normal. Jika jarum multitester menunjukan angka dibawah 7 volt, coba charge ulang accu tersebut. Kalau sudah dicharge dan dalam waktu yang singkat voltase kembali berkurang, perlu dicurigai adanya hubungan arus pendek.
Terkadang ada dibeberapa bagian kabel yang mulai getas atau rapuh, sehingga saat terjadi gesekan dengan bodi atau rangka, kulit kabel mudah terkelupas. Hal ini juga memicu permasalahan kelistrikan atau konslet.
Yang tak kalah penting mendapat pemeriksaan adalah kiprok atau dalam bahasa teknis nya disebut sebagai regulator rectifier. Saat kiprok bermasalah, terkadang analisa bengkel pun salah dan langsung menuju pada accu. Entah karena ingin mendapat keuntungan dari penjualan atau karena memang sang mekanik tak paham dalam mengatasi masalah kelistrikan.
Biasanya jika kiprok bermasalah, usia accu tak akan lama karena arus listrik dari spul yang seharusnya dialirkan ke accu untuk pengisian balik tertahan di kiprok. Jika itu terjadi, secara otomatis aki akan tekor.
Pengecekan bisa dilakukan dengan mengukur voltase yang dihasilkan kiprok dengan multitester. Jika voltasenya melebihi batas yang ditentukan, berarti kiproks memang bermasalah.
Saat melakukan pemeriksaan dengan multitester, gunakan pengukuran arus DC dan atur saklar meter pada posisi 50 volt. Lakukan pengukuran voltase kiprok dengan menempelkan jarum positif multitester dengan kabel positif accu. Sedangkan jarum negatif mulitester ditempelkan di bodi atau kutup negatif accu.
Cara mengukurnya, lepaskan kutup positif pada accu dan hidupkan mesin dengan kickstarter. Bersamaan dengan gas dibuka hingga putaran mesin ke 3000 rpm atau lebih, perhatikan jarum penunjuk multitester. Jika angka yang ditunjuk melebihi 14 volt, itu tandanya kiprok memang bermasalah.
Tapi yang perlu jadi catatan, pemeriksaan ini sesuaikan dengan buku manual. Karena setiap merek dan tipe motor biasanya memiliki batasan tersendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar